Skip to main content

Berkata Baik Atau Diam

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata,
”Seseorang mati karena tersandung lidahnya
Dan seseorang tidak mati karena tersandung kakinya
Tersandung mulutnya akan menambah (pening) kepalanya
Sedang tersandung kakinya akan sembuh perlahan

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)

Ibnu Hajar menjelaskan, “Ini adalah sebuah ucapan ringkas yang padat makna; semua perkataan bisa berupa kebaikan, keburukan, atau salah satu di antara keduanya. Perkataan baik (boleh jadi) tergolong perkataan yang wajib atau sunnah untuk diucapkan. Karenanya, perkataan itu boleh diungkapkan sesuai dengan isinya. Segala perkataan yang berorientasi kepadanya (kepada hal wajib atau sunnah) termasuk dalam kategori perkataan baik. (Perkataan) yang tidak termasuk dalam kategori tersebut berarti tergolong perkataan jelek atau yang mengarah kepada kejelekan. Oleh karena itu, orang yang terseret masuk dalam lubangnya (perkataan jelek atau yang mengarah kepada kejelekan) hendaklah diam.” (lihat Al-Fath, 10:446)

Imam An-Nawawi rahimahullah menyebutkan dalam Syarah Arbain, bahwa Imam Syafi’i rahimahullah mengatakan, “Jika seseorang hendak berbicara maka hendaklah dia berpikir terlebih dahulu. Jika dia merasa bahwa ucapan tersebut tidak merugikannya, silakan diucapkan. Jika dia merasa ucapan tersebut ada mudharatnya atau ia ragu, maka ditahan (jangan bicara).”

Wallahuāllam.

Comments

Popular posts from this blog

Hukum Makan Gaji Buta

Dear #Lovalila ... Makan gaji buta, atau kita kenal dengan istilah "magabut" itu ada suatu hal yang tidak baik, bahkan curang. Mangkir dari tanggungjawab tapi tetap diberikan upah normal. Perilaku ini bahkan bisa mengganggu atau merugikan orang lain yang memerlukan hasil kerja si pelaku magabut tadi. . Rezeki kita itu sudah ada yang ngatur, alila kira semua #Lovalila sudah paham lah yaa soal ini. Tapi yg harus diperhatikan adalah cara kita menjemputnya. Apakah dengan cara yang ahsan atau justru zholim? . Meski Kerjaan kita halal, tapi kalo kita tidak mengerjakannya, ini bisa loh menzholimi saudara kita dan perusahaan. Misal, kita kerja di perusahaan tapi masih belum bisa memenej urusan probadi ketika jam kerja, sampe2 kerjaan tidak selesai. Kemudian hasil kerja kita akan menjadi tidak berkah. Padahal, ketika bekerja, Allah jg siapkan pahala untuk kita jika kita kerja ikhlas, tepat waktu. Apalagi kalo pekerjaan kita lebih cepat, dan kita bs membatu pekerjaan orang lain.. M

Keberhasilan Dan Kesuksesan Karena Allah

Keberhasilan dan kesuksesan itu jika mendapat ridho dari Allah ta'ala. Maka niatkanlah segalanya semata mengharap ridho-Nya . Dan di antara manusia ada yang mengorbankan dirinya untuk meraih keridhaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun terhadap hamba-hamba-Nya”. (Al-Baqarah: 207) . Dear #Lovalila semua orang pasti ingin merasakan keberhasilan dan kesuksesan namun jarang mengetahui kesuksesan yang sebenarnya itu adalah Ridha Allah . banyak yang berkorban untuk harta karena mereka berfikiran bahwa materi adalah standar kesuksesannya . banyak juga yang berkorban untuk mendapatkan kekuasaan karena berfikiran ketika kita sudah berkuasa maka itulah keberhasilan . padahal contoh diatas adalah hal-hal yang tidak bisa memuaskan diri kita, ketauhilah Dear hanya Ridha Allah yang memberi kemantapan hati maka bagi orang-orang yang berkorban memperjuangkan agar mendapatkan Ridha-Nya Allah maka dia lah yang berhasil dan sukses, . Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra: Bahwa Nabi saw. bersabda: Ses

Kata Kata Mutiara Bahasa Arab & Indonesia

Kata Kata Mutiara Bahasa Arab & Indonesia 1.                     من سار على الدرب وصل Man saaro alaa darbi wasola Barang siapa berjalan pada jalannya, maka dia  akan sampai (pada tujuannya) 2.                       من جدّ وجد Man jadda wajada Barang siapa bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkan (kesuksesan) 3.                       من صبر ظفر Man shobaro dzhofiro Barang siapa yang bersabar, maka dia akan beruntung 4.                       من قلّ صدقه قلّ صديقه Man qoola shidquhu qolla shodikuhu Barang siapa yang sedikit kejujurannya, sedikit pulalah temannya 5.                       جالس أهل الصدق والوفاء Jaalis ahlash shidqi wal wafa Bergaulah dengan orang yang jujur dan menepati janji 6.                       مودّة الصديق تظهر وقت الضيق Mawaddatush shodieqi tadzharu waktadh dhieq Kecintaan seorang teman itu, akan tampak pada waktu kesempitan 7.                       ومااللذّة إلا بعد التعب wa maa ladzatu Illaa ba'dat ta'bi Tidak ada kenikmatan kecuali setelah kepaya