Skip to main content

Berkreasi Dalam Dakwah


Berkreasilah dalam dakwah, agar Islam bisa diterima dengan mudah.
.
Tidak bisa dipungkiri, cara berdakwah dijaman saat ini tidak bisa disamakan dengan cara berdakwah jaman dulu, bahkan dijaman Rasulullah sekalipun. Bukan untuk menafikkan cara berdakwah jaman dulu, tapi lebih menyesuaikan cara bedakwah pada masanya. Tujuannya, agar dakwah bisa diterima lebih banyak orang, dan lebih banyak lagi yang menerapkan Islam dalam kehidupan.
.
Asalkan cara dakwah tidak melanggar aturan Allah, maka itu sah-sah saja untuk dilakukan. Bahkan sangat dianjurkan untuk diterapkan dakwah yang kreatif, agar penyampaian tidak dirasa monoton, dan orang bisa menerimanya dengan mudah.
.
Kita sebagai pendakwah, harus bisa memformulasikan cara dakwah ini, dengan serius, sabar, dan semangat. Karena Dakwah ini perkara cinta.
.
Misalnya saja kita punya masakan yang akan disajikan pada keluarga, seenak apapun masakan itu jika disajikan langsung dari penggorengan dan acak-acakan akan kah masakan itu diterima dengan baik? lain halnya jika masakan itu disajikan dalam mangkuk atau piring secara rapi, atau bisa saja dikreasikan agar terlihat lebih manis dan sehingga menambah daya selara untuk memakannya, maka itu jauh lebih baik diterima.
.
Maka dakwah pun seperti itu, karena dakwah adalah tanda cinta, maka sajikanlah dakwah dengan sebaik mungkin, seindah mungkin, semudah mungkin agar Islam dapat Islam dapat diterima dan terpkan oleh sebanyak-banyak manusia.
.
#DakwahTandaCinta

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Doa Yang Dibaca Saat Bayi Baru Lahir • Fatwa NU

Doa Yang Dibaca Saat Bayi Baru Lahir • Fatwa NU Kelahiran merupakan prosesi kehidupan yang sangat didambakan kehadirannya oleh para orang tua. Tangis bayi sebagai tanda awal kehidupan, biasanya akan disusul dengan tangis bahagia dari kedua orang tua, khususnya ibu. Lelah mengandung selama 9 bulan bahkan lebih, dan sakitnya melahirkan, seolah hilang begitu saja setelah melihat bahwa bayi yang lahir berada dalam kondisi sehat walafiat. Hanya berbahagia saja tentunya tidak cukup, karena syariat agama Islam mengajarkan kepada kita untuk melakukan rangkaian dzikir dan doa yang patut dilakukan saat bayi baru lahir. Dzikir dan doa ini utamanya dilakukan oleh ayahnya, dan tetap dianjurkan bagi yang lainnya. Rangkaian dzikir dan doa tersebut telah dirangkum oleh Sayyid Muhammad bin 'Ali al-Tarimi dalam al-Wasail al-Syafi'ah fi al-Adzkar al-Nafi'ah wa al-Aurad al-Jami'ah (Beirut: Dar al-Ihya al-‘Ilm, 2000), hal. 269, sebagai berikut: 1. Membaca adzan pada telinga bayi sebelah kan...

Mengenal Istri Nabi • Ummu Habibah

Mengenal Istri Nabi • Ummu Habibah • Nasehat Islam Siapa yang tak mengenal Abu Sufyan Shakh bin Harb? Nama besarnya tidak asing bagi telinga bangsa Arab saat itu. Pembesar sekaligus bangsawan Quraisy yang memiliki kedudukan, kebesaran, dan pengaruh luar biasa di tengah kaumnya. Di saat Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  tampil dengan membawa agama yang sempurna, maka nama Abu Sufyan tercatat sebagai salah satu pemimpin Quraisy yang sangat besar permusuhannya terhadap Islam. Dia gunakan kekuasaan untuk memberikan tekanan bahkan siksaan kepada Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  dan para sahabatnya agar mereka mau kembali kepada agama nenek moyang mereka. Tetapi semua itu sama sekali tidak membuat kaum muslimin gentar. Bahkan siapa yang menyangka kalau putrinya sendiri yang justru memporak-porandakan kebesaran namanya ketika sang putri meninggalkan agama berhala dan terang-terangan menyatakan keislaman dan keimanannya. Siapakah gerangan sang putri yang d...

Keutamaan Ali bin Abi Thalib Dalam Islam

Imam Ali bin Abi Thalib adalah khalifah rasyid yang keempat. Keutamaan dan keistimewaannya adalah sesuatu yang tidak diragukan lagi kecuali oleh orang-orang Khawarij (Ibnu Muljam dan komplotannya) yang lancang memerangi bahkan menumpahkan darahnya. Berbeda dengan tiga khalifah sebelumnya, dimana sebagian orang terjebak dalam kesalahan dengan merendahkan kedudukan mereka, Ali bin Abi Thalib sebaliknya, orang-orang terjebak dalam kekeliruan, penyimpangan dan kesesatan bahkan kekufuran karena berlebih-lebihan dalam mengagungkannya. Sebagaimana Abdullah bin Saba dan orang-orang yang mengikutinya. Suwaid bin Ghafalah datang menemui Ali radlhiallaahu ’anhu di masa kepemimpinannya. Lalu Suwaid berkata, “Aku melewati sekelompok orang menyebut-nyebut Abu Bakr dan Umar (dengan kejelekan). Mereka berpandangan bahwa engkau juga menyembunyikan perasaan seperti itu kepada mereka berdua. Di antara mereka adalah Abdullah bin Saba dan dialah orang pertama yang mengampanyekan hal tersebut’. Ali menjawab...