Skip to main content

Q & A Kiat Kiat Tetap Istiqomah Dalam Hijrah


Bagaimana kiat-kiat istiqomah di zaman seperti ini.
.
1. Perbanyak bacaan tentang shirah Nabi bersama para sahabatnya.
Kisa tentang Nabi dan para sahabatnya, insyaAllah akan menstimulasi kita untuk memiliki idola baru karena keteladanan mereka. Dan setelah membaca atau mencari tahu  tentang Akhlaq dan kualitas Agama para Nabi dan sahabatnya, otomatis kita akan membandingkan dengan kualitas saat ini. Maka saat itulah, kita akan terstimulasi untuk bisa menyamai akhlaq dan agama yang mereka miliki.
.
2. Pilihlah lingkungan kegiatan yang Islami. Di zaman yang sangat rusak ini, hanya lingkungan-lingkungan islami lah yang memiliki jaminan agar kita tidak terhindar dari kerusakan moral tersistem. Karena jika dengan mudahnya berkumpul dalam lingkungan yang bebas sudah bisa dipastikan, kita akan terkontaminasi oleh pemahaman bebas yang sangat bertentangan dengan syari'at dalam Islam.
.
3. Ikut andil dalam dakwah.
Tips terakhir agar istiqomah adalah kita mengajak orang lain untuk istiqomah di jalan Allah. Karena dengan mengajak orang lain, paling tidak kita haruslah berusaha untuk istiqomah terlebih dahulu, agar apa yang kita ucapkan selaras dengan apa yang dikerjakan. Dan setiap kali kita berdakwah, maka setiap itu pula lah kita diingatkan oleh diri sendiri. Karena telinga kita lah yang paling dekat dengan mulut kita sendiri.
.
Sekian tips istiqomah dari Alila, semoga ini bisa diterapkan dalam kehidupan #lovalila sekalian, dan juga bisa menjadi pengingat Alila untuk bisa istiqomah. Amiiinnn...
.
#HijrahSetengahMateng

Comments

Popular posts from this blog

Doa Yang Dibaca Saat Bayi Baru Lahir • Fatwa NU

Doa Yang Dibaca Saat Bayi Baru Lahir • Fatwa NU Kelahiran merupakan prosesi kehidupan yang sangat didambakan kehadirannya oleh para orang tua. Tangis bayi sebagai tanda awal kehidupan, biasanya akan disusul dengan tangis bahagia dari kedua orang tua, khususnya ibu. Lelah mengandung selama 9 bulan bahkan lebih, dan sakitnya melahirkan, seolah hilang begitu saja setelah melihat bahwa bayi yang lahir berada dalam kondisi sehat walafiat. Hanya berbahagia saja tentunya tidak cukup, karena syariat agama Islam mengajarkan kepada kita untuk melakukan rangkaian dzikir dan doa yang patut dilakukan saat bayi baru lahir. Dzikir dan doa ini utamanya dilakukan oleh ayahnya, dan tetap dianjurkan bagi yang lainnya. Rangkaian dzikir dan doa tersebut telah dirangkum oleh Sayyid Muhammad bin 'Ali al-Tarimi dalam al-Wasail al-Syafi'ah fi al-Adzkar al-Nafi'ah wa al-Aurad al-Jami'ah (Beirut: Dar al-Ihya al-‘Ilm, 2000), hal. 269, sebagai berikut: 1. Membaca adzan pada telinga bayi sebelah kan...

Mengenal Istri Nabi • Ummu Habibah

Mengenal Istri Nabi • Ummu Habibah • Nasehat Islam Siapa yang tak mengenal Abu Sufyan Shakh bin Harb? Nama besarnya tidak asing bagi telinga bangsa Arab saat itu. Pembesar sekaligus bangsawan Quraisy yang memiliki kedudukan, kebesaran, dan pengaruh luar biasa di tengah kaumnya. Di saat Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  tampil dengan membawa agama yang sempurna, maka nama Abu Sufyan tercatat sebagai salah satu pemimpin Quraisy yang sangat besar permusuhannya terhadap Islam. Dia gunakan kekuasaan untuk memberikan tekanan bahkan siksaan kepada Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  dan para sahabatnya agar mereka mau kembali kepada agama nenek moyang mereka. Tetapi semua itu sama sekali tidak membuat kaum muslimin gentar. Bahkan siapa yang menyangka kalau putrinya sendiri yang justru memporak-porandakan kebesaran namanya ketika sang putri meninggalkan agama berhala dan terang-terangan menyatakan keislaman dan keimanannya. Siapakah gerangan sang putri yang d...

Keutamaan Ali bin Abi Thalib Dalam Islam

Imam Ali bin Abi Thalib adalah khalifah rasyid yang keempat. Keutamaan dan keistimewaannya adalah sesuatu yang tidak diragukan lagi kecuali oleh orang-orang Khawarij (Ibnu Muljam dan komplotannya) yang lancang memerangi bahkan menumpahkan darahnya. Berbeda dengan tiga khalifah sebelumnya, dimana sebagian orang terjebak dalam kesalahan dengan merendahkan kedudukan mereka, Ali bin Abi Thalib sebaliknya, orang-orang terjebak dalam kekeliruan, penyimpangan dan kesesatan bahkan kekufuran karena berlebih-lebihan dalam mengagungkannya. Sebagaimana Abdullah bin Saba dan orang-orang yang mengikutinya. Suwaid bin Ghafalah datang menemui Ali radlhiallaahu ’anhu di masa kepemimpinannya. Lalu Suwaid berkata, “Aku melewati sekelompok orang menyebut-nyebut Abu Bakr dan Umar (dengan kejelekan). Mereka berpandangan bahwa engkau juga menyembunyikan perasaan seperti itu kepada mereka berdua. Di antara mereka adalah Abdullah bin Saba dan dialah orang pertama yang mengampanyekan hal tersebut’. Ali menjawab...