Skip to main content

Bersabar Menghadapi Pemimpin Zalim

Hadits-hadits ini telah diucapkan belasan abad yang lalu dan perjalanan sejarah hingga kini membuktikan bahwa ucapan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdasarkan wahyu ilahi. Coba simak beberapa hadits berikut:
.
"Sepeninggalku akan ada pemimpin-pemimpin yang tidak mengikuti petunjuk dan sunnahku. Dan akan memerintah orang-orang yang berhati setan dan bertubuh manusia. ”Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, “Saya bertanya “ Apa yang harus saya lakukan jika saya mendapati hal itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Engkau harus tetap taat dan patuh meskipun punggungmu dipukul dan hartamu diambil. Dengar dan taati mereka!”. [HR. Muslim no. 1847]
.
"Sungguh sepeninggalku nanti kalian akan menemui pemimpin-pemimpin yang mementingkan diri mereka sendiri, maka sabarlah sampai kalian berjumpa denganku di telaga." [HR. Al-Bukhari, no. 2377dan Muslim, no. 1061]
.
Di zaman ini, sangat mudah mendapati pemimpin yang memiliki sifat demikian. Namun untuk pemimpin berhati setan sekalipun,
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap memerintahkan agar umat Islam bersabar menghadapi mereka.
.
Itulah jalan keselamatan yang telah beliau tunjukkan, namun diabaikan oleh banyak orang. Adakah perumpamaan yang lebih dalam lagi dari berhati setan?
.
Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
.
“Suatu saat akan datang para pemimpin. Mereka melakukan amalan ma’ruf (kebajikan) dan kemungkaran (kejelekan). Barangsiapa mengetahui bahwa itu adalah kemungkaran maka dia telah bebas. Barangsiapa mengingkarinya maka dia selamat. Sedangkan (dosa dan hukuman adalah) bagi siapa yang ridho dan mengikutinya.” Kemudian para shahabat berkata, “Apakah kami boleh memerangi mereka.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jangan selama mereka mengerjakan shalat.”
[HR. Muslim no. 4906. Lihat penjelasan hadits ini di Ad Dibaj ‘ala Muslim, 4/462 dan Syarha An Nawawi ‘ala Muslim, 6/327]

Akan tetapi, jika yang menjadi penguasa negeri kaum muslimin adalah pelaku berbagai kemungkaran (ahlul maksiat) dan sering berbuat zalim, masihkah mereka dianggap sebagai penguasa muslimin yang sah? Apakah tetap wajib bagi kita menaati mereka dalam hal-hal yang ma’ruf? Hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha menjadi jawaban atas dua pertanyaan ini. Mereka masih sebagai pemimpin kaum muslimin.
.
Mereka masih memiliki hak untuk ditaati dalam perkara yang ma’ruf. Perhatikan hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha di atas. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam membimbing umat untuk tetap taat dan tidak memerangi pemimpin selama mereka masih menegakkan shalat, selama mereka masih muslim walaupun melakukan berbagai kemungkaran yang kita ingkari.

Comments

Popular posts from this blog

Hukum Makan Gaji Buta

Dear #Lovalila ... Makan gaji buta, atau kita kenal dengan istilah "magabut" itu ada suatu hal yang tidak baik, bahkan curang. Mangkir dari tanggungjawab tapi tetap diberikan upah normal. Perilaku ini bahkan bisa mengganggu atau merugikan orang lain yang memerlukan hasil kerja si pelaku magabut tadi. . Rezeki kita itu sudah ada yang ngatur, alila kira semua #Lovalila sudah paham lah yaa soal ini. Tapi yg harus diperhatikan adalah cara kita menjemputnya. Apakah dengan cara yang ahsan atau justru zholim? . Meski Kerjaan kita halal, tapi kalo kita tidak mengerjakannya, ini bisa loh menzholimi saudara kita dan perusahaan. Misal, kita kerja di perusahaan tapi masih belum bisa memenej urusan probadi ketika jam kerja, sampe2 kerjaan tidak selesai. Kemudian hasil kerja kita akan menjadi tidak berkah. Padahal, ketika bekerja, Allah jg siapkan pahala untuk kita jika kita kerja ikhlas, tepat waktu. Apalagi kalo pekerjaan kita lebih cepat, dan kita bs membatu pekerjaan orang lain.. M

Keberhasilan Dan Kesuksesan Karena Allah

Keberhasilan dan kesuksesan itu jika mendapat ridho dari Allah ta'ala. Maka niatkanlah segalanya semata mengharap ridho-Nya . Dan di antara manusia ada yang mengorbankan dirinya untuk meraih keridhaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun terhadap hamba-hamba-Nya”. (Al-Baqarah: 207) . Dear #Lovalila semua orang pasti ingin merasakan keberhasilan dan kesuksesan namun jarang mengetahui kesuksesan yang sebenarnya itu adalah Ridha Allah . banyak yang berkorban untuk harta karena mereka berfikiran bahwa materi adalah standar kesuksesannya . banyak juga yang berkorban untuk mendapatkan kekuasaan karena berfikiran ketika kita sudah berkuasa maka itulah keberhasilan . padahal contoh diatas adalah hal-hal yang tidak bisa memuaskan diri kita, ketauhilah Dear hanya Ridha Allah yang memberi kemantapan hati maka bagi orang-orang yang berkorban memperjuangkan agar mendapatkan Ridha-Nya Allah maka dia lah yang berhasil dan sukses, . Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra: Bahwa Nabi saw. bersabda: Ses

Kata Kata Mutiara Bahasa Arab & Indonesia

Kata Kata Mutiara Bahasa Arab & Indonesia 1.                     من سار على الدرب وصل Man saaro alaa darbi wasola Barang siapa berjalan pada jalannya, maka dia  akan sampai (pada tujuannya) 2.                       من جدّ وجد Man jadda wajada Barang siapa bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkan (kesuksesan) 3.                       من صبر ظفر Man shobaro dzhofiro Barang siapa yang bersabar, maka dia akan beruntung 4.                       من قلّ صدقه قلّ صديقه Man qoola shidquhu qolla shodikuhu Barang siapa yang sedikit kejujurannya, sedikit pulalah temannya 5.                       جالس أهل الصدق والوفاء Jaalis ahlash shidqi wal wafa Bergaulah dengan orang yang jujur dan menepati janji 6.                       مودّة الصديق تظهر وقت الضيق Mawaddatush shodieqi tadzharu waktadh dhieq Kecintaan seorang teman itu, akan tampak pada waktu kesempitan 7.                       ومااللذّة إلا بعد التعب wa maa ladzatu Illaa ba'dat ta'bi Tidak ada kenikmatan kecuali setelah kepaya